Senin, 12 September 2011

[REVIEW] Semburat Senyum Sore - Vinca Callista

Penerbit : Atria (Serambi Group)

Penulis : Vinca Callista
ISBN : 978-979-024-484-9
Halaman : 358
Harga : 35000


"Kalau kita enggak bisa dapet apa yang kita suka, lebih baik kita suka apa yang udah kita dapet ...."

Langit kini sedang cerah dan mendung—bahagia dan sedih. Akhirnya dia mendapat kesempatan untuk membuat film; seperti yang selalu diinginkannya selama ini. Namun, dia merasa tertekan karena mamanya memaksa Langit untuk cepat lulus kuliah. Dia juga mendapat kesempatan untuk dekat dengan Thyo, tapi cowok itu menyayangi cewek lain. Lagi pula, ada Arda yang mulai mendekatinya, membuat kekecewaan Langit kepada Thyo terobati.

Langit yang cuek terhadap hidup dan lingkungan sekitarnya berubah setelah dia mengenal Nenek Romlah. Wanita itu dan cucu laki-lakinya menyadarkan Langit bahwa semua hal yang dimilikinya saat ini patut disyukuri, termasuk orang-orang yang selama ini dianggap Langit tidak menyayanginya.


Tahu Semburat Senyum Sore tentu saja dari twitter yang update infonya cepet banget. Melebihi radio, TV, dan media lainnya. Apalagi, SSS ini adalah salah satu novel yang awalnya diterbitkan melalui Nulisbuku . Tapi sekarang udah diterbitin sama penerbit major, Atria.

Pastinya, karena novel ini ‘tembus’ ke penerbit major bikin orang-orang, khususnya penulis-penulis pemula – kayak saya – penasaran dan iri berat! Hehe

Tapi saya nggak mau panjang lebar ngejabarin cerita, dll, baca aja sendiri gitu :p

Yang pengen saya bagi adalah kalimat indah yang jadi pembuka di setiap chapter.

Tuhan Bukan Mengabaikan Harapan, Tetapi Menangguhkannya Sampai Tiba Saat Yang Tepat Untuk Mengabulkan dan Menjadikannya Kejutan

(Bab 1)

Penyesalan selalu datang di akir dan menjadi awal dari perbaikan

(Bab 3)

Pada awalnya, keikhlasan memang selalu bertentangan dengan kehilangan

(Bab 5)

Hari ini adalah ‘kelak’ yang kemarin kita idam-idamkan

(Bab 9)


Dan tentunya, penutup manis novel ini oleh Thyo yang bisa langsung bikin kita mesem-mesem sendiri. Padahal cerita novenya udah abis :p

“Simba really loves you….”

Sabtu, 10 September 2011

Infinitely Yours (Orizuka)




Penerbit : Gagas Media

Tahun terbit : 2011

Genre : Romantic Comedy

Jumlah Hlm : 304 hlm

Ukuran : 13 x 19 cm

Harga : Rp47.000

ISBN : 979-780-508-5

Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya?

Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. Sekeras apa pun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri—dan menjauhkan hati—pada akhirnya akan bertemu kembali.

Kau tak percaya takdir, aku pun tidak. Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya….

Kau, aku, dan perjalanan ini.


Infinitely Yours
adalah novel dengan setting Korea. Unsur Korea dalam novel ini cukup kental dengan adanya dialog berbahasa Korea oleh tokoh utama cewek dengan orang-orang Korea dalam novel. Plus dengan tempat-tempat wisata favorit yang digambarkan Orizuka dalam novel ini. Tentu saja ini karena Orizuka memang sengaja menyajikan novel bertema liburan dnegansetting Korea seperti yang disampaikannya di halaman ‘thanks to’.

Yang menariknya adalah penggunaan judul-judul lagu Korea sebagai chapter tiap bab. Ini benar-benar menarik karena kita bisa langsung membayangkan seperti apa isi bab itu dan jadi bertanya-tanya, ‘bakal gimana ceritanya?’, dll.

Dan tentu saja karena Infinitely Yours adalah novel ber-genre Romantic Comedy. Novel ini lebih bayak menyajikan ‘humor’ dibanding kalimat atau scene yang bikin ‘nyesek’ sejenis ‘Coming Home’ :D

Salah satu dialog yang bikin ketawa adalah percakapan Rayan-Alif yang satu ini :

“Tapi kalo dipikir-pikir lagi… Ini salah gue?” Alif mengelus dagu. “Gara-gara gue beliin lo tiket tour, lo jadi ketemu itu cewek?”

Rayan mendelik Alif. “Exactly.”

“Gue… cupid?” Alif sekarang terdengar kagum pada dirinya sendiri.

(hal. 271)

And the Best (for me) was page 266.

Di akhir-akhir Rayan melihat scrapbook. Foto di mana dirinya naik komidi putar. Di mana Jingga menulis caption foto dengan, “He said goodbye”. Bacanya beneran bikin nyesek walaupun kalimat itu simpel. Bukan kalimat berpanjang-lebar untuk menunjukkan bagaimana perasaan si tokoh. Tapi dengan kalimat yang simpel itu malah yang membuat kita ‘ngerti’ dan akhirnya kebawa perasaan. Karena kita sudah mengikuti kisah Jingga-Rayan ini dari awal.

Dari keseluruhan novel Orizuka (yang ternyata udah ada 13! *takjub*) yang saya baca memang baru 3. Summer Breeze, High School Paradise, dan Infinitely Yours. Tapi semuanya cukup menarik untuk diikuti walau dengan cerita khas masing-masing.

Tapi novel Orizuka favorit saya tetap High School Paradise. Walau ceritanya F4 banget (tapi sepertinya memang terinsipirasi dari sana ya?) tapi tetep bikin kita sering senyum-senyum dan seneng sendiri. Tokoh favorit saya adalah Sid, si cakep+tajir+keren yang punya ‘urusan’ sama Julia :D


Selasa, 06 September 2011

3 in 1: Kuliah + Nulis + Oriflame

Inilah tweets 'biasa' saya tadi pagi. Padahal hanya ingin nge-tweet, bercerita seperti biasa. Eh syukurnya bikin beberapa temen ''termotivasi' dan senang dengan membaca tweets saya :)

Social network, jika digunakan dengan baik pasti akan menghasilkan. Baik segi kepuasaan pribadi dan juga kantong :P *promosi2*

So, please use your soc-net account wisely, guys !


Kalo MLMya adalah MLM yg 'ecek2' dan 'nipu'. Pasti membernya gak ckup berani utk ngmngin MLM itu dpn publik, terang2an.

Tapi saya berani kok utk ngmngin ORIFLAME. Karena saya percaya sama sistemnya yg gak nipu apalagi ecek2! Bkn ORIFLAME banget! :))

#Oriflame -an itu mudah kok, gak ribet. asal kita NIAT aja jalaninnya, semua pun akan jadi menyenangkan :)

Dan klo sering ikut pertemuan2 oriflame dan ktmu temen2 yg satu visi dan misi. Pikiran jadi lebih positif :)

Kata siapa kalo Oriflame-an gabisa ngapain2? Gak bisa kuliah, dan yg lainnya?

Saya, walau oriflame- an, masih bisa kuliah dpet nilai bagus dan nerbitin novel kok :D

Karena ya itu, mindset kita akan terlatih utk 'positif'. Akan mencoba hal baru dan gak takut gagal ;) #oriflame

kata adek kls pas saya ksh tw uang pendaftaran+persyaratan join #oriflame : "Oh, kirain MLM yg kalo mau join mesti ngasih 5juta-an"

Sori yah, #oriflame bukan 'money game' yg klo mau join beratus2 atau bahkan berjuta2 rupiah

Join oriflame 39900+fotocopy ktp. that's it. paling sma 20katalog yg harganya ga lebih dari biaya pendaftaran :)

iyaaak! haha :p RT @vemyluphdolphin: Pdhl 39.900 doank y?:p "Oh,krain #oriflame MLM yg klo join msti ngsih 5jtan..."

Saya prnah blg, jgn krna ngerasa masih muda jadi 'have fun' doang. Sedikit serius utk meniti masa depan ga masalah kan?

Ngejalanin semuanya klo mindset kita positif pasti enjoy dan hasilnya 'kelihatan' kok. Tapi ttp fokus

Dan alhamdulillahnya,Oriflame bisa melatih mindset dan strategi2 itu

Pernah lho, bln Mei kmren, saya lagi puncak patah hati. Eh, cuma 3hri trnyta patah hatinya. Itu krna #oriflame dan nulis ;P

Saya enjoy #oriflame -an bkn karena 'bonus' semata. Tp ya krna itu tadi, tiap 'kerja' sllu inget sama mindset utk positif, terus dilatih

Awalnya ortu saya kyk krg terima saya ngerjain hal2 lain saat msh kuliah gini. Oriflame&nulis. Dgn alasan smua ortu, 'tkut gangu kuliah'.

Tapi pas nyokap lhat gue dpet bnyak 'hadiah' dan akhir bulan kmren novel gue terbit. Bokap bahkan mau ikut promosiin novelnya!

menurut saya sih, klo ortu gasetuju sm kegiatan kita itu krna khawatir aja, klo apa yg kita jalanin&sampe membagi waktu sekolah/belajar....

...dan trnyta kegiatan itu ga ngsih efek positif buat kita. atau trnyta bkn pilihan yg tepat utk kita

bkn krna ga percaya sama kita atau apa. tp ya namanya umur2 segini kan msh 'mencari'

jadi, klo kita yakin sma kegiatan yg kita ambil. cba diseriusin, kawan. psti akan 'menghasilkan kan? :)

klo kita ngelihat ke ortu klo kita serius. psti akan direstuin dan dibantu kok :)

banyak org blg dan aneh, gue suka nulis tapi kenapa gak ambil sastra aja sih?

gtw kenapa tp gue ga tertarik. nulis jd hobi & refreshing yg gue tekunin dgn banyak baca dan nulis aja. tentunya bljar dri penulis2 lain jg

dan, krna dri SMP udah ngerasa 'jatuh cinta' aja sama eksakta. walau semakin gede kemampuan mlah menurun. mkin bnyk dosa kali yak? -_-

jadi yah, finally masuk Teknik Industri dgn jalanin nulis juga deh~

eh tapi pas kuliah malah 'tertarik' juga sama bisnis. walau gatahu gue bisnis apaan yak :p

di tengah2 kejenuhan kuliah dan nulis. diajak2in join oriflame sma @vemyluphdolphin tapi masih nolak2 wktu diajak ktmu utk dijelasin :p

2 bulanan kmdian mlh gue yg mnta ktmu sma @vemyluphdolphin . mnta jelasin sistem oriflame gmana dan tertarik, hiihi

selain krna gue tahu produk2 oriflame oke punya :D bnyak promo produk, dan ada bonusnya juga pula. hihi, siapa yg gak ngiler sih?

Saya walau oriflame-an, masih bisa kuliah dapet nilai bagus dan nerbitin novel. Itu cerita saya, apa ceritamu? :))

Jadi, yg cuma 'kuliah/sekolah' aja tanpa ngapa2in. ngegunain wakunya hnya utk having fun semata...

Take your time wisely! Percayalah, masa depan mulai dari sekarang! *IYCbanget*

Saya Marsya, mahasiswi Teknik Industri Universitas Trisakti. Penulis dan oriflame-an, Senior Manager (wannabe). How about you? :)


And it's really a pleasure when your tweets become another 'motivation' for you friends/followers ! :)


Zilandri Inti H.
@

ghufrian adejzuka
by cHaMarsya



Thanks, tweeps !
Have a good sleep tight. Have a nice dream :)

Senin, 05 September 2011

Someone Like You - Adele



I heard

That you're settled down

That you

Found a girl

And you're

Married now


I heard

That your dreams came true.

Guess she gave you things

I didn't give to you


Old friend

Why are you so shy?

Ain't like you to hold back

Or hide from the light


I hate to turn up out of the blue uninvited

But I couldn't stay away, I couldn't fight it.

I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded

That for me it isn't over


Never mind

I'll find someone like you

I wish nothing but the best for you too

Don't forget me, I begged

I remember, you said

Sometimes it lasts in love

But sometimes it hurts instead.

Sometimes it lasts in love

But sometimes it hurts instead,

Yeah.


You know how the time flies

Only yesterday

It was the time of our lives

We were born and raised

In a summer haze

Bound by the surprise

Of our glory days


I hate to turn up out of the blue uninvited

But I couldn't stay away, I couldn't fight it.

I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded

That for me it isn't over.



Sabtu, 03 September 2011


Aku bukannya melupakan cinta.
Tapi hanya kenangan
Hanya itu yang ingin kuhapus dari ingatan
Karena mengingat bagaimana kamu sudah menghapus perlahan kenangan
Lalu kemudian memori
Lebih dulu dan lebih cepat dariku

Kita tidak pernah sama
Kamu tahu itu kan?
Tapi kita selalu disatukan oleh satu hal, bernama 'kenangan'
Ia yang akan selalu membuat kita jadi satu
Tapi kemudian kembali bercerai berai karena ia tertinggal di masa lalu saja
Dan tidak ada kembali di masa depan

Dalam 'kenangan' kita sama
Bedanya, aku masih sama, sedangkan kamu sudah berpindah

Dan, tidak salah kan jika yang ingin kuhapus hanyalah kenangan?
Bukan juga dengan cinta?
Karena bahkan, aku tidak tahu
Apakah cinta pernah dan masih ada di hatimu
Atau bahkan, tidak pernah ada sama sekali?


10:16 PM.
Menulis ditemani suara jangkrik dan dengingan nyamuk. Serta semut-semut kecil di lantai yang bersalaman




Melupakan

Dalam beberapa masalah, saya rasa ada pengecualian untuk terus ‘berusaha’. Karena hal tersebut ternyata mungkin lebih baik jika didiamkan saja atau dilepaskan.

Dalam hal yang mau saya bicarakan (berdasarkan pembicaraan panjang dengan teman saya, Chika di twitter beberapa waktu lalu) sekarang adalah masalah ‘melupakan’.

Well, semua orang pasti setuju kalo untuk melupakan seseorang nggak bisa dalam sekejap, seperti membalikkan telapak tangan. Tapi, untuk masalah waktunya setiap orang punya kapasitasnya masing-masing. Ada yang dalam beberapa hari saja, beberapa bulan, atau bertahun-tahun. Bahkan mungkin tidak bisa lupa (ini terlalu tragis sepertinya).

Tapi, kalau sepengalaman saya – dan beberapa teman – kalau masalah ‘melupakan’ emang nggak bisa dipaksakan. Dalam arti, nggak usah terlalu dipaksa untuk ‘lupa’. Karena, semakin keras kamu mencoba untuk melupakan, kenangan malah akan menyerbumu dengan lebih hebat. Dan ini malah akan menyebabkan kejadian gak-lupa-lupa.

Tidak berusaha bukan berarti ‘bertahan’. Tidak, mungkin hati masih mencintai, tapi kenangan jangan sampai terus-terusan melekat di otak. Itu yang bahaya. Karena menurut saya, yang menyebabkan nggak lupa-lupa adalah KENANGAN. Mengingat bagaimana ‘manisnya’ dia, dll J

Jadi, dalam proses ‘melupakan’, sebaiknya bener-bener perbanyak kegiatan. Membunuh waktu yang sebelumnya banyak dengan ‘dia’ dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih positif.

Dan yang paling penting sih, ya sejauh mana niat dan kemauan kamu untuk melupakan. Kalau masih nggak rela mah ya sama aja boong! :p

Saya bisa bilang gini bukan karena sok tahu, or what. Tapi berkaca pada pengalaman. Saya juga (dulu) banyak diingatin dan ‘diledekin’ macem-macem selama proses ‘melupakan’ ini.


Jadi, selamat 'melupakan' teman-teman :)