Kamis, 24 Juni 2010

Ada saatnya, mimpi itu harus dikubur

Gue inget, waktu kecil, cita-cita gue selalu berubah . Anehnya, semua cita-cita itu pekerjaan COWOK. Mulai dari pilot, masinis, polisi, dll. Yang aneh-aneh deh. Gue inget banget, sampai gue punya kaos-kaosnya. Kayak pas gue pengen jadi pilot, gue punya kaos gambar pesawat. Waktu kecil, bisa dibilang gue anaknya tomboi, dan suka...banget sama warna merah. Jadi, baju-baju itu pasti kaos dan warna merah.
Dari dulu juga gue nggak pernah punya 'idola' tetap. Yah, kayak sodara atau temen-temen gue yang nge-fans sama satu penyanyi/group band, yah selebriti lah. Tapi gue nggak. Idola gue pasti selalu berubah.
Tapi, yang akhirnya gue temuin seiring gue beranjak dewasa (ehemm...) gue nemuin apa yang gue pengen udah besar nanti. Dan apa yang gue idola.in.
Suatu hari, pas gue SMP dan lagi libur ,gue pernah diajak jalan-jalan sekeliling Depok sama teteh gue yang pertama-Teh Dian-tapi gue lupa waktu itu kita kemana. Pokoknya, pas terakhir itu, teteh gue mau ngambil uang di ATM dan kita lagi deket sama UI waktu itu. Akhirnya, kita pun pergi ke UI, ke ATMnya. Itu kedua kalinya gue pergi ke UI. Pertama kali gue ke UI, untuk ngehadirin wisuda Teh Dian pas SD bareng sama keluarga besar. Dan kita muter-muter nyari tempat wisuda-annya saking penuh dan sesaknya UI saat itu. Yang sekarang gue tahu, kalo tempat wisuda itu adalah Balairung UI. Salah satu tempat yang paling dipengen kebanyakan orang untuk bisa wisuda disana.
Setelah teteh gue ngambil uang, kita pun jalan lagi keluar daerah UI. Saat itu(masih di UI) teteh gue nanya, "Pengen kuliah dimana, ca, ntar ?"
Dan dengan wajah polos dan bingung, gue tetep menjawab walaupun dengan ragu, "nggak tahu deh, hehe."
Teteh gue pun mengerutkan dahi dan bilang, he...jangan nggak tahu, pikirin dari sekarang pengen kuliah dimana."
"Yaelah teh, masih lama ini" dengan songong dan belagu nya gue jawab seperti itu. :D
Terus, teteh gue bales lagi, "Ya nggak masih lama juga kali, 5 tahun cepet kali, ca. Tentuin pengen dimana, biar jadi motivasi buat belajar."
Dan akhirnya pun gue manggut-manggut. Nggak lama kemudian gue ngomong lagi, "Kayaknya pengen di UI deh teh..." kata gue dengan polos sambil cengengesan.
"Boleh...bleh..nerusin Teh Dian, sama Teh Ana. Tapi entar jaman kamu kuliah bayarnya berapa yha? Sekarang aja udah mahal. Ya udah, belajar aja yang bener, biar kalo mau kuliah dimana aja gampang,"
Mendengar nasihat itu, gue-masih-cuma manggut-manggut tanpa bener-bener denger nasihat itu. Gue nggak tahu kenapa teteh gue ngomong kayak gitu. Dan baru sekarang, setelah gue ngalaminnya sendiri, gue baru ngerti kenapa teteh gue bilang kayak gitu.
Ternyata, nembus PTN emang susah ! Hfft ....
Baru kerasa deh kalo ngejer mimpi tuh emang butuh perjuangan. Dan selama kelas XII ini, gue bisa ngelihat perjuangan temen gue masing-masing untuk ngeraih cita-cita , dengan apa yang mereka dapat.

Ada N, yang berusaha keras untuk dapetin FK PTN, sampai-sampai, semua UM PTN diikutin(dan emang disuruh nyokapnya juga). Walau pada sampai sekarang, dia belum negdapetin mimpinya itu. Tapi gue tahu, dalam keresahan dan kekhawatirannya, dia pasti akan-dan selalu- nyimpen dan terus ngejer mimpinya itu. Sekalipun, orang-orang berpikir, "gila, semua UM diikutin" atau what-ev lah, tapi ya gitu lah caranya N untuk ngejer mimpinya.
Ada temen deket gue I, yang dari dulu, pengen banget kuliah di UGM dan kuliah di jurusan Hubungan Internasional, atau kuliah di PTN favorit. Gue tahu, dia gigih dan serius dalam ngejer mimpinya, dia optimis tapi realistis. Dan ketika pada akhirnya, kenyataan memperlihatkan dia kemungkinan besar bakal kuliah di PTS, tapi jurusan Hubungan Internasional, (karena di PTS itu, HI emang bagus). Dia pun 'nrima kalo emang itu jalan yang dikasih Allah untuknya.
Ada T, temen deket gue juga, yang harus bisa ngejer FK PTN karena mama-nya, a single parent yang udah ngebesarin kedua anak ceweknya. mungkin, karena rasa bakti T ke mama-nya, dia pun ngikut ketika harus milih FK dan dapet PTN , supaya bisa nerusin RS yang lagi dirintis mamanya. karena itu lah, dia nggak bisa nyari-nyari jruusan lain yang sesuai minat dan bakat nya yang lain untuk kuliah nanti. Tapi kita percaya, dia pasti bisa ngejer mimpi itu dan ngebahagiain mama nya.
Terus, temen deket gue yang lain, M, saat dia udah dapet PMDK IPB jurusan Matematika. Kesempatan emas itu pun harus dia simpen karena Ibu nya nggak nyetujuin dia ngambil Matematika murni. Dengan alasan dia harus ngabdi ke suatu sekolah, dan kalo ngambil Matematika murni bakal repot kalo mau jadi guru, dengan serentetan alasan lain yang buat dia nggak bisa ngambil PMDK itu. Mau segimana pun kita-temen2nya, dan guru2-bilang sayang banget untuk dilepas PMDK-nya , tapi mau gimana lagi kalo orang tua nggak nyetujuin?
Ada R, yang-setahu gue-dari jaman kelas XI dia pengen banget kuliah di STAN. Tapi, ketika pada akhirnya dia dapet PMDK IPB Jurusan Fisika, dan ngerasa sangat sayang banget untuk ngelepas kesempatan itu. Dia pun nggak lagi ngejer mimpinya. Dari situ gue ngelihat, Allah bener-bener bakal ngasih yang terbaik buat hamba-Nya. Apa yang kita mau, dan menurut kita bagus untuk kita, memang belum tentu bagus untuk kita. Contoh nyata, kasus temen gue, R.

Masih banyak lagi temen lainnya yang punya impian masing-masing. Ada yang pengen kuliah FK, di STAN, dan lain-lain. Masing-masing punya cara-nya sendiri untuk ngejer mimpinya, ngewujudin apa yang mereka harap selama ini. Tapi, memang benar, manusia berusaha, tetap Allah yang menentukan.Dan ketika mereka nggak ngedapetin apa yang mereka pengen. mereka pun menerima dan percaya, bahwa Allah udah ngasih yang terbaik.

Contoh lain yang gue dapet, ketika gue baca blog milik Alanda Kariza . Di blog nya dia cerita gimana pada akhirnya, dia memilih Binus.
Waktu itu, dia dapet 3 bangku kuliah, salah dua nya beasiswa, di Binus dan Universitas Multimedia Nusantara. Dan satu lagi, di berhasil lulus tes UI jurusan Kriminologi.Di blog dia, Alanda pun cerita kalo dari dulu mimpinya itu bisa masuk FH UI, tapi, ketika pada akhirnya dia dihadapkan pada kenyataan bahwa yang terbaik ngambil Binus pun, dia rela melepas cita-citanya. walau bagaimanapun, cita-cita itu masih, dan terus melekat di sana, di hati.

Gue pun punya pengalaman sendiri. Beberapa PMDK nggak gue coba, karena mimpi gue bukan disana. Gue ngelewatin semua kesempatan yang orang bilang kesempatan emas dan nggak akan datang dua kali. Tapi itulah rencana gue, pilihan gue. Mau orang bilang apa pun. Gue nggak bakal terpengaruh (walau kadang-kadang jadi agak goyah juga sih )

Dan tentang Idola. Dari dlu gue nggak pernah punya idola tetap, sampai akhrnya gue ketemu sama Jonas Brothers dan Kerispatih yang bikin gue jatuh hati. Tapi sekarang, Kerispatih jadi nggak terlalu suka karena ganti vokalis, padahal kan, gue ngefans banget sama suara kerennya Sammy .

Kembali ke mimpi .
Hari ini, gue dapet kepastian tentang mimpi gue tahun ini. And the result, I don't get it yet . UI. Masih ada dalam mimpi gue dan belum jadi nyata (seenggaknya, untuk tahun ini).Tapi gue percaya, mungkin, Allah membiarkan gue untuk tahu bagaimana susahnya mendapatkan apa yang kita inginkan. Nggak semudah dalam mimpi, khayalan. Dimana semua kita yang mengendalikan khayalan kita sendiri. Dan walaupun ternyata, tahun depan gue nggak dapet juga UI. Yah mungkin, memang UI bukan jalan gue.
Dan sekarang .... Gue lagi mencoba peruntungan di Trisakti. Semoga gue dapet mimpi gue disana . All . of . My . Dreams.

So, buat semau temen-temenku yang juga belum mendapat mimpinya .
Tenang guys, nggak cuma kita kok yang gagal dalam kesempatan-kesempatan awal mengejar mimpi. Masih banyak orang di luar sana yang nggak seberuntung diri kita. Dalam hal apa pun. Dalam segi apa pun.

Dan nggak ketinggalan ...
Big thanks to God for my big fams I had. My parents, My Sisters . All of them was great for me.

Selasa, 22 Juni 2010

Rossa - Memeluk Bulan

Memeluk Bulan = Berharap kita bersama

Kau bukanlah untukku
Meski ku tahu
Ku menyayangimu

Cinta tak mungkin terjadi
Diantara kita berdua

"Karena selama ini, selalu nggak pernah ada jalan buat kita ketemu dan bersama. Sekuat apa pun gue ngerasa rindu sama lo. tapi kehidupan nggak pernah mempertemukan kita dalam dunia nyata. Lo jauh disana, dekat, tapi ternyata nggak semudah itu untuk ketemu sama lo,"

Dirimu kini telah bersamanya
Begitu pula aku telah memilikinya

"I have no idea for this, but I hope if U found another girl, u found a better one than ME. Gue nggak rela kalo lo dapet yang ... 'bad' , hehe, "

Kini ku sadari rasa ini tak mungkin
Dapat terwujud dalam kisah kasih kita
Kini ku mengerti tulus cinta ini
Hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai

Karena ‘tuk bersamamu
Bagai berharap memeluk bulan

"Karena kita selalu bertemu di setiap MIMPI, dan KHAYALAN gue semata. Mau sekuat apa pun gue berusaha mewujudkan itu jadi NYATA. Ternyata gue nggak bisa, gue nggak mampu. Kisah kita cuma berada dalam cerita. Seperti yang gue tulis selama ini. Berharap kisah kita nyata sama saja berharap gue bisa membelah bulan(yang cuma bisa dilakukan Nabi Muhammad saw. seorang) "

Karena ‘tuk bersamamu
Bagaikan berharap memeluk bulan
Karena ‘tuk bersamamu
Bagaikan berharap memetik bintang

"Walau semua itu terbukti hanya lewat mimpi dan khayalan (sampai saat ini) tapi gue nggak pernah berhenti berharap kita akan bertemu di dunia nyata. Gue yakin, kalo Allah menakdirkan kita bersama. Kita pasti BERSAMA, dengan skenario indah yang udah Allah tuliskan untuk kita dalam lauhul mahfudz-Nya. "

Sabtu, 19 Juni 2010

Jangan Jadi 'Gayus'


Hari ini, gue tes kuliah yang ke-empat kalinya, setelah SIMAK-UI, UMB, dan SNMPTN. Kali ini USM-STAN. Dan dapet tes di SMA N 82, Jakarta Selatan, yang deket sama Senayan City and Blok M. Dua tempat yang pas banget buat refreshing otak setelah tes. Sayangnya, -lagi-lagi- gue nggak ada duit buat foya-foya :D
Tesnya dimulai jam 08.30 WIB, tapi karena udah pada dateng dari jam 7-an, jadi udah pada disuruh masuk dari jam 7. Wew... cukup lama deh jadinya di dalam kelas.
Nggak tahu kenapa, tes kali ini gue nggak merasa grogi sama sekali. Padahal, gue baru nyari 82 hari ini juga, dan nggak prepare maksimal materi ujian. Gue nggak punya buku soal-soal STAN,cuma fotocopy punya temen, dan baru buka fotocopy-an sehari sebelum tes. Malah, sehari sebelum tesnya aja gue masih sempet nonton DVD dan online berjam-jam. Hihihi ... parah emang .Temen gue aja sampe komen.
Alhasil, karena gue nggak nervous-nervous amet, ngerjain soal pun jadi enjoyyy abis . Ketemu soal gampang senyum, ketemu soal susah gue berdecak (hehehe) . Dari sini gue membuktikan, kalo pas ujian emang seharusnya kita jangan gugup, supaya mikirnya bisa jernih. Sayangnya, ngatur diri supaya nggak nervous itu emang susah.
Hmm...kalo cuma ujian sekolah sih gue sebenernya jarang nervous banget, yang bikin jadi nggak bisa mikir. Jadi, hasil ujiannya juga lumayan. Sayangnya, kalo buat tes saringan kuliah gini gue nggak bisa. Minimal, tangan pasti dingin. SNMPTN kemaren aja gue sering....banget pipis, apalagi cuaca lagi dingin plus di kelas AC nya juga dingin banget .

Nah, ceritanya, sebelum dibagi LJK tadi. Ibu pengawasnya ngebacain pengumuman gitu, tentang tes kesehatan buat yang milih Bea-Cukai lah, dan pengumuman kelulusannya kapan . Terus, Ibu itu bilang, "wah... yang Ibu awas sekarang ini ngawas calon 'Gayus' atau sebaliknya?" ngedenger ucapan ibu itu, gue ketawa(dalam hati), dan yang lain pun kayaknya begitu juga.
Nggak lama dari itu, Ibu nya ngomong lagi, "Jangan jadi 'Gayus' yah kalo lulus nanti..." dan (lagi-lagi) gue pun cuma bisa nyengir, hihihi ....

Waw.... tesnya lumayan lah. Muter otak, bikin kita mikir, coz, soal nya ngecoh banget. Ditambah waktunya cuma 150 menit untuk 180 soal (120 TPU/A, 60 english) Hfft......

2 years ago .....


... it was our great time .
I think .

Setiap hari, selalu ada waktu bagiku untuk bisa mendengarkan suaramu . Setiap saat, selalu ada waktu bagiku untuk tertawa. Karenamu .
Tanpa sadar, gravitasiku adalah kamu. Kau lah magnet yang dapat menarikku dengan cepat.

Kisah kita ....
adalah sebuah misteri yang tidak pernah dapat aku pecahkan.
Kembali bertemu setelah enam tahun dipisahkan. Saling berbagi cerita lebih dari enam bulan. Dan kita hampir bersama . Yah, HAMPIR .

Aku tahu, seharusnya aku nggak menyesali semua nya terus-menerus. Mungkin, kalau saja kamu tidak seperti ini, aku tidak akan terus menyesali nya .
Tapi, kenapa kamu malah terus menjauh ?
Hampir dua tahun semuanya berlalu . Dan tidakkah kau merasa kehilangan, juga ?
Oke, mungkin hanya aku yang merasakannya . KEHILANGAN itu.

Lalu, pada saat aku mencoba memulai semuanya kembali. Memberi kabar padamu. Ternyata kamu tidak bereaksi seperti dulu . Tidak ada lagi miss called itu, sms-sms itu . Semuanya lenyap. Kembali seperti enam tahunku yang tanpa kamu.

Lalu aku mengerti.
Kamu tidak menginginkan ini lagi. Benarkah ?
Kenapa kita harus bertemu lagi, jika pada akhirnya kita tidak pernah bersama ?

Sayang, aku tidak pernah dapat jawaban darimu.
Aku tidak pernah mengenalmu sebenarnya.
Yang aku rasa, aku mungkin masih menginginkanmu. Walaupun aku tahu ini salah, percuma, sia-sia.
Dan aku pun harus menutup lembaran cerita kita.
Tapi sayangnya, aku selalu membukanya kembali. Karena aku masih selalu ingin membaca cerita kita.

Aku harus melewati masa 'gila'ku.
Setiap aku berharap dering itu adalah sms atau telepon darimu. Setiap aku berharap ada friend new request FB darimu, setiap aku berharap ada new followers blog dan twitterku. Setiap aku membayangkan kita bertemu. Setiap aku membayangkan kamu ada di depan rumahku.
Bahkan, aku harus menunggu sampai jam 12 malam, untuk berharap kamu memberikan ucapan ulang tahun kepada ku di ulang tahun ke-17 ku. Aku selalu membayangkanmu berdiri di depan ku ketika aku berada di jalan raya atau tempat umum.
Nyatanya, sms, telepon, friend request, followers itu tidak pernah ada.
Bahkan, kamu tidak memunculkan diri saat ulang tahunku.

Dan di saat aku sadar, kalau aku harus benar-benar pergi. Aku pun berusaha berlari. Supaya siluetmu tak pernah terlihat lagi .

Good Bye ...
Thanks for the great moment u gave me.
May I can keep this, just as our childhood story, as first.
We might not meet as an adult in the future.
Just as first. As a daughter, and a son in their four years, in their childhood.

May I can let you go, dear.

Thanks,
GF

Jumat, 18 Juni 2010

Sekedar bernostalgia masa SMA

Pas lagi lihat - lihat file photo gue . Pandangan gue pun nggak lepas untuk ngelihat ulang satu per satu photo masa SMA . Sama temen-temen tercinta (ehm...but honestly, I really miss u all, guys !) huh ... jadi kebayang deh kekonyolan-kekonyolan masa lalu.
Here the picture, the part of my senior high school moments :








Iseng-Iseng bawa Rejeki

Ceritanya, senin siang minggu lalu, gue ketemuan sama temen, Maiji, di Tamini Square, melepas rindu setelah lama nggak ketemu gitu lah. Gue berangkat dari BTA, tempat bimbel, yang ada di daerah kalisari. Yah, sekitar 15 menitan lah gue nyampe disana. Dan ternyata, Maiji nya baru berangkat dari rumah . Hfft ...
Berpikir gimana caranya gue menunggu dengan asyik, tadinya gue mau melangkahkan kaki ke J.Co untuk ngopi :D . Lalu , gue pun inget tentang kondisi dompet gue yang berat sama koin dan photo doang. Pertanda, gue nggak ada duit banyak. Jadilah, pilihan ke J.Co, gue coret.
Waktu itu siang hari, tadinya gue pengen nunggu sambil makan aja gitu. eh, -lagi-lagi- gue inget sama dompet. Yah.. pergi makan mah sama aja kayak ke J.co. Jadi, pilihan ke tempat makan gue coret besar-besar. Gue mikir lagi, "Mau kemana nih gue nungguin Maiji?" Mau jalan-jalan, capek juga, apalagi kalo sampe gue lihat baju-baju lucu.Hi... bikin gue ngiler belanja aja !
dan CRING !! Gue pun inget ke spot favorit yang murah meriah. Kemana pun gue pergi, pasti ngunjungin nih tempat. TOKO BUKU ! Hehehehe....
Walau emang sih, sebenernya ke toko buku juga menimbulkan hasrat ingin belanja buku. Tapi kan, gue gak ada duit, mau nggak mau, gue nggak bakalan belanja. Hihihi....
Pertama, gue menjelajahi novel. Lagi-lagi, gue nemuin satu buku yang pengen banget gue beli dari dulu. Tapi nggak pernah kesampaian. Hehehe ...
Kenapa gue pengen beli buku ini ?
Karena gue jatuh cinta sama resensi belakang buku nya .
here the book :


Penulis : Clara Canceriana
Penerbit : GagasMedia

Dia menyatakan dan aku percaya.
Tetapi ketika aku berusaha menemukan kesungguhan matanya, Dia malah memasang kacamata hitam, untuk menyembunyikan dusta yang dia simpan di sana.

Some people say "It's like a guilty pleasure."
I know he is lying to me but i keep wanting him.
I thought, I've already felt in love with him.
But the worst part is, i',m lying too

Kata-kata yang gue bold, adalah bagian yang paling gue suka :)
Gue nggak bisa komen banyak nih buku, karena belum baca. Kalo sometimes gue udah baca, Insya Allah gue review deh :)

Balik lagi ke cerita gue :)
Setelah gue puas lihat-lihat novel, dan nandain buku mana yang bakal gue beli . Gue pun bergerak ke tempat majalah.
sebenernya pengen...banget beli majalah, tapi karena gue mikir, kalo beli majalah duit gue abis. gue pun ngubur dalem-dalem keinginan itu. Eh, pas gue lihat majalah kaWanku bonus poster Jonas Brothers, gue pun langsung beli. Nggak perduli duit gue abis atau pun gimana . hehehe ....
Akhirnya, beberapa menit kemudian, gue ketemu juga sama Maiji. pas ketemu, kita mutusin untuk nonton. Tapi karena perut kerasa 'kriuk-kriuk' mau nggak mau, gue harus ngeluarin duit buat makan . Eh, gue inget, kalo pernah dikasih kupon es teler 77 gitu, Rp 15.000,00 , lumayan banget kan buat gue yang boke' ?
Kita pun ke es teler 77, nah, pas makan disana, photo-photo lah gue sama Maiji , dan nggak sengaja, gue photo bareng majalah kaWanku nya .

Beberapa hari kemudian, gue ngupload photo-photo gue sama Maiji ke facebook. Pas lihat photo gue bareng majalah kaWanku, gue iseng nge.tag photonya ke FB kaWanku,pengen ngelihatin aja, kalo gue bener-bener pembaca kaWanku (ehemm...) tanpa pikiran dan niat macem-macem .

Eh, dua hari kemudian(hari ini) gue ada inbox dari FB kaWanku, yang isinya gini :

Onyit KaWanku Full June 17 at 11:11pm
Hey Marsya,
foto kamu yg bareng W lucu bangeeet!
Btw, buat data2 fans of the month W nih..

dan seterusnya ... (rahasia yah isinya apaan, hehehe, biarkanlah itu jadi rahasia inbox FB gue)
Gue speechless banget !
Nggak nyangka , photo yang menurut gue sangat sederhana itu malah dibilang 'lucu' sama kaWanku. dan ada kata-kata 'Fans of the month' pula . Wow ... semakin takjub gue, karena yang ada di pikiran gue adalah, "yay ... mejeng di majalah bo! Kawanku pula! Hihihi..."
Yah, walau pun gue nggak tahu gimana prosesnya, mungkin ada seleksi lagi atau gimana. jadi mungkin, gue belum tentu mejeng di majalah. Hahaha ...
Tapi nggak apa-apa lah, dapet inbox dari kaWanku aja udah bikin gue surprise banget. Apalagi kalo sampe bener-bener mejeng di majalah remaja yang popular banget . Hehehe

xoxo,
Marsya

*photo gue bareng majalah nya bakal gue post ntar, kalo misalnya bener-bener mejeng di majalah,lengkap sama halaman majalah gue mejengnya, hihi

Minggu, 13 Juni 2010

Hati yang Terjebak

Pikiran melayang .
Jauh ke satu momen yang nggak bakal bisa gue lupain sampai kapan pun. Entah sebagai penyesalan, atau pengalaman gue di masa yang akan datang . Yang jelas, perasaan gue setiap inget momen itu. Hati gue nyesek ... banget . Satu sisi gue bisa tersenyum, tapi di sisi yang lain, gue ngerasa miris.

Padahal, saat itu adalah kesempatan gue sepenuhnya untuk bisa memutuskan. Apakah gue mau nerusin an open relationship itu, atau berhenti . Memberi hati gue kepada dia, atau untuk orang lain .

Tapi pada akhirnya, gue malah nggak nggak mendapatkan kesempatan apapun.
Semuanya terbuang percuma .
Tapi secara otomatis, apa yang gue lakuin, ngebuat gue nggak punya kesempatan lain bersama dia .

Dan setiap gue ngerasa rindu (ehem...)
Gue cuma bisa berharap, dia merasakan yang sama, lalu di HP gue ada new message dari dia .
Sayangnya, sampai sekarang, itu nggak pernah terjadi .

Dalam keadaan ngenes, stuck sama dia. Gue harus bisa move on.
Ngelepasin hati gue untuk orang lain. Dan nggak -lagi- nengok untuk dia .

Gue harap, gue cukup kuat untuk ngelakuinnya .

Kamis, 10 Juni 2010

Finding the answer

Setelah saya bertanya-tanya dan nggak pernah dapet jawabannya sendiri selama ini. Akhirnya, saya dapet juga jawabannya .
jawaban dari kegagalan saya di beberapa tes yang lalu .
Jawaban dari segala pertanyann tentang, "Apa yang salah?"

Saya nggak menaruh prasangka baik yang besar kepada Allah atas kekuasan-Nya .

Jawaban ini saya dapet dari guru bimbel matematika-perantau lampung dari pesisir pantai-yang ngingetin saya dan teman-teman siang ini. Yang berusaha ngasih motivasi buat kita-kita - yang masih 'nganggur' alias belum dapet uni.

Kakak itu ngingetin kita untuk jangan lupa berdo'a sebelum hari H test, dan juga sebelum bener-bener test berlangsung. Jangan sampe sebelum tes kita malah nggak do'a, yang jadinya bikin kita nervous dan lupa apa yang udah dipelajarin selama ini. Jangan sampe kita lupa sama kesuasaan Allah, dan nggak percaya kalo segala sesuatu bisa terjadi.

Banyak orang gagal bukan karena ia nggak mampu, tapi karena sombong, sombong karena merasa apa yang ia punya adalah hasil keringatnya, kemampuannya sendiri. Bukan karena campur tangan Allah .

Lalu kakak itu cerita, gimana dulu dia bisa sukses juara 1 olimpiade Matematika se-provinsi dan pada akhirnya bisa sampai tingkat nasional.
"Waktu pengarahan berlangsung,kakak terus2an berdo'a. 'Ya Allah, kalo memang ini rejeki saya, tolong mudahkan saya dalam menjawab soal-soal." waktu olimpiade itu dia cuma pengen peringkatnya di atas peserta dari kota yang sekolah di sekolah favorit. Karena dia cuma pengen ngebuktiin bahwa orang dari pesisir-kyak dia pun-juga bisa punya prestasi yang sama dengan mereka.
Dan tanpa terduga sama sekali, dia malah dapet juara 1 se-provinsi

"Coba yakin kalo Allah udah nyiapin rejeki kalian masing-masing. Jangan down karena simak, umb nggak lulus. Mungkin rejeki kalian bukan disana. Tapi di SNMPTN, Allah udah nyiapin masing-masing buat kita kok. Kalo pun SNMPTN kalian nggak lulus, berarti rejeki kalian bukan di PTN / bukan tahun ini . Percaya, Allah pasti ngasih yang terbaik buat hamba-Nya yang berusaha dan berdo'a, "

Omongan kakak itu ngebuka pikiran lagi pikiran saya siang ini. Kenapa saya belum lulus kemaren-kemaren.
Mungkin saya udah berdo'a dan meminta sebisa nya ke Allah sebelum hari H tes. Tapi, sebelum tesnya saya malah lupa SAMA SEKALI dengan DO'A . Yang ada di otak adalah "gue belum bisa ini, itu, nggak hapal ini, itu, nggak nguasain ini, itu..."
Apa yang guru saya ceriatin siang ini. PERCIS banget yang terjadi sama saya selama ini. Saya ragu dengan kemampuan sendiri, dan juga kekuasaan Allah.

Berprasangka baik pada Allah adalah kunci utama dari semua do'a - do'a kita .

Tetap semangat guys! -buat kita-

Selasa, 08 Juni 2010

Bayangan yg jadi sugesti

Nggak tahu akenapa,setiap gue membayangkan suatu hal(yang indah pastinya)almost never comes true. Gue tahu,nggak seharusnya juga kita think negative,tapi yah...itu yang terjadi dengan pikiran dan kenyataan hidup gue.
Contohnya,kalo gue ngebayangin pas bagi rapot nilai gue tinggi,dan gue bisa dapet paralel,ternyata nggak kejadian. Pas gue bayangin kalo gue bakal jadian sama cowok yang udah PDKT cukup lama-dan sukses-ternyata nggak juga. Malah tiba-tiba hancur dan hilang semuanya.
Dari semua bayangan itu, gue masih bisa kuat,kalo pada akhirnya...it never happens. Tapi, untuk bayangan,cita-cita gue masuk ptn favorit gue,which is UI, gue nggak mau it never happens. Sama nasibnya kayak mimpi gue yang lainnya.
Tapi kenapa sampe sekarang,setelah beberapa kesempatan datang,gue belum juga bisa dapetin mimpi gue itu?
Satu per satu, gue lihat orang-orang terdekat gue berhasil nembus batas khayalan itu . They got UI , dengan berbagai macam jalur . Lalu,kapan giliran gue ?
Ok, kalo mungkin ada yang salah dengan diri gue. Mungkin gue yang kurang do'a, kurang sedekah. Tapi gimana dengan prepare materi nya sendiri?
Jujur, gue ngerasa ketinggalan jauh dalam hal pelajaran dengan temen-temen gue yang sekolah di SMA N,favorit pula,apa itu juga salah satu faktornya ?
Well, seharusnya gue nggak boleh nyalahin keadaan atas kegagalan gue . Tapi, cuma itu yang bisa gue ungkapin . Dan gue ngerasa butuh orang lain untuk ngingetin gue.

Dan tentunya semua khayalan itu gue dasarkan sama usaha yang udah gue lakuin.

Gue tahu,seharusnya gue nggak ngeluh kayak gini. Seharusnya gue bangkit,dan kembali berjuang. Tapi ternyata nggak semudah apa yang gue tahu . Walaupun gue tahu,seharusnya gue berbuat apa dalam keadaan kayak gini . Tetep aja kita butuh orang lain untuk kembali ngingetin, bantuin mupuk kepercayaan diri sendiri, dan semangat lebih dari sebelumnya .

Tinggal satu kesempatan lagi buat gue bisa wujudin semuanya.
Tahun ini, atau tahun depan ?

Ms.hopeless

Rabu, 02 Juni 2010

Menjelajahi BINTARO !

Senin pagi kemaren (31/05) gue berniat dateng pagi ke STAN buat dapet nomor antrian pagidan cepet selesai, yah banter, dzuhur selesai lah.Biar gue juga bisa make tiket gratis masuk Snowbay dari teteh gue hari itu. Berhubung tuh tiket hangus hari itu juga.Kan lumayan tu gue bisa berenang dari pagi ampe malem(Coz, kata teteh gue kalo nggak salah Snowbay buka ampe malem)

Jam 6 gue berangkat dari rumah bareng temen gue,Rizka, kita nebeng mobil sama temennya dia :) Biar cepet sampe gitu ke STAN nya dan nggak buang energi. kita pun sampai sekitar jam 8-an setelah nyari-nyari STAN.

Begitu ke tempat antriannya, gue bengonglhat slip bayaran yang di stempel. Ternyata buat dapet nomor antrian, kita harus nunjukkin slip bayaran . Oh Gosh.. gue langsung bengong, masalahnya, Rizka belom sempet bayar minggu lalu. KIta kira bisa ngambil nomer dulu, terus sambil nunggu sambil bayar deh ke bank.Ternyata NGGAK BISA ! kita pun panik.

Akhirnya, setelah gue ngambil nomer gue, it's 309,kita langsung lari keluar.Thanks kepada jalan yang cukup jauh dari tempat pendaftaran kegerbang depan. bikin capek aja! setelah nanya kesana-kemari dimana Mandiri terdekat,kita pun langsung pergi naek angkot.
Ternyata Banknya emang deket, depan BP, nggak nyampe 5 menit lah naek angkot.
Setelah Rizka ngisi slip dan ngantri, beberapa detik kemudian, MATI LAMPU !
Dan semua orang disana pun teriak. setelah gue lihat,ternyata banyak orang yang mau bayar STAN.
Lima menit kemudian, orang bank nya bilang kalo mati lampu mungkin agak lama. Gue pun berpandang-pandangan sama Rizka.setelah diskusi macem-macem, dan nanya sama satpam dimana lagi ada MAndiri. kita pun pergi ke sektor 1 yang(katanya)lebih deket dibanding sektor 7.
Tapi yang kita dapet apa? naek-turun angkot 3kali, jalan kaki kurang lebih sekilo - an, keringat membanjir, tanya sana-sini sama satpam (kalo sama angkot and ojeg dibo'ongin mulu!), kita pun sampe di sektor 1 Mandiri setelah sejam perjalanan . MENYEDIHKAN ! Mana perut gue kriuk-kriuk kelaperan lagi, kantong tipis pula. Capek dah pokoknya.
Langsung deh kita balik lagi ke STAN dan RIzka ngantri nomer. Dan dia dapet antrian 790. Hua ... dapet jam berapa tuh ??? Thanks banget deh buat MATI LAMPU MANDIRI !

Tapi untungnya... pas nunggu-nunggu gitu, setelah gue masuk ke dalem pendaftaran, gue ketemu sama temen-temen. Ada Puput, yang disusul sama Shyntia siangnya .

Yang menyedihkannya... setelah gue tanya ke Snowbay nya langsung. Ternyata mereka tutup jam 6 sore! And it's 5 o'clock... Dikubur dalem-dalem deh khayalan berenang gratis di Snowbay ...