Selasa, 28 Desember 2010

Perahu Kertas


Kata-kata bagus yang di dapet dari Novel Perahu Kertas, setelah membaca ulang (untuk kesekian kalinya) sore ini :)

  1. "Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?" (Kugy)
  2. Keenan : Dia serius sama kamu? | Kugy: yang jelas, saya nggak pernah main-main
  3. Tanpa disadari, Keenan mempererat pelukannya. Menikmati denyutan hening. Karena hanya saat mereka bersama, ia bisa mencicipi keabadian. Meski hanya sesaat (Keenan)
  4. "Gy, satu hari kamu akan sadar kalau saya ngga bisa kehilangan kamu. Kamu...terlalu berharga buat saya." (Remi)
  5. "Biarpun satu dunia ngegoblok-goblokin aku, tapi memang ini yang aku mau. Aku pingin jadi penulis dongeng. Dari dulu sampai sekarang... Nggak berubah" (Kugy)
  6. "'Saya nggak mungkin begini terus. Melepas kepergian kamu, tanpa tahu kapan kamu akan kembali, dan apakah kamu mau kembali..." (Luhde)
  7. "Bagaimana kita bisa tahu kapan waktunya untuk menyerah, dan kapan waktunya untuk bertahan?" (Luhde)
  8. "...Saya nggga mau jdi seperti Poyan. Atau seperti meme-nya Keenan. Sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, saya masih terus memikirkan orang yg sama. Bingung di antara penyesalan dan penerimaan." Luhde
  9. "Pada akhirnya,tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun,oleh siapapun" ( Poyan )
  10. "Saya cinta sama kamu. Dari pertama kali kita ketemu, sampai hari ini, saya selalu mencintai kamu. Sampai kapanpun itu, saya nggak tahu. Saya ngga melihat cinta ini ada ujungnya" (Keenan)
  11. Menyadari bahwa persahabatan barangkali adalah muara terakhir yg harus ia paksakan untuk menampung seluruh perasaannya pada Keenan. Tak bisa lebih dari itu. Begitu luas laut yg membentang dalam hatinya. Namun, lagi2 harus ia tahan. (Kugy)
  12. Ia bahagia sekaligus patah hati pada saat yg bersamaan. Saat ia tahu dan diyakinkan bahwa mereka saling mencintai, dan selamanya pula mereka tidak mungkin bersama (Kugy )

Senin, 27 Desember 2010

antara kegembiraan dan menang-kalah

Surat Untuk Firman
Posted on December 2, 2010 under Uncategorized

Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?
Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.
Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.
Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang. Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti uusan orang dewasa. Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan. Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan. Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.
Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan








Sabtu, 18 Desember 2010

Sahabat. Perkembangan. Renggang

Rasa ngga cocok sepertinya nggak hanya berlaku dalam pacaran. Tapi persahabatan juga.

At least, that's what I feel last time.

Terdengar aneh, atau bahkan sinis memang. Persahabatan yang seharusnya abadi. Nggak mengenal kata ‘berakhir’ . Tapi ternyata bisa renggang dengan permasalahan seperti itu. Lalu, apa bedanya dgn pacaran? Awal mula tumbuh dengan cinta membara,kenapa harus diakhir dengan benci yang berkobar?

Gue pernah baca salah satu cerita/tulisan Raditya Dika di findyourtruematch.com dan ceritanya well, bener-bener mengena di gue.

Awalnya, gue memang ngga terlalu mengerti maksud dari tulisan itu apa. Tapi, setelah gue alami sekarang sendiri, gue jadi mengerti maksud Radit dalam tulisannya. Tapi anehnya, gue mengalami itu dalam persahabatan. Bukan pacaran :D

Dalam setiap jenjang pendidikan. Kita pasti punya temen deket atau bahkan sahabat dong? Khususnya cewek, hamper mustahil gak ada . Dari SD sampai kuliah ini pun gue punya. Ada yang masih berhubungan ampe sekarang. Ada juga yang udah lost contact. Tapi, makna, isi persahabatan itu sendiri malah berubah seiring dengan berjalannya waktu. Gue akui, dalam bagian ini. Gue kelihatan bener2 jahat atau bahkan licik. Tapi, apa yang gue rasain, sepertinya juga dirasakan oleh kebanyakan orang dalam persahabatan atau pacarannya. Tapi mungkin, nggak banyak orang mau mengakuinya.

Kembali ke cerita Radit. Karena gue mau ngambil contoh dari sana.

Radit mengumpamakan putusnya sebuah relationship dengan rumah. Kenapa? Here the conclusion.

Kalau dari segi kebutuhan fisik belaka:

Misal, rumah 400 m2 dengan isi dari keluarganya : ayah-ibu, dan 4 anak yang masih dibawah umur 10 tahun. Mungkin cukup untuk sebuah keluarga itu. Tapi, dua atau bahkan 10 tahun kemudian. Belum tentu kebutuhan keluarga itu masih terpenuhi dengan anak2 yang mulai tumbuh,berkembang, membutuhkan lebih banyak space untu kegiatan sehari2. Dari segi fisik ,ga jauh2, ukuran anak usia 8 tahun pasti berbeda kan dengan anak 17 tahun? Kebutuhannya pun masing2 berbeda.

Nah, ketika masalah ini muncul. Apa yang akan terjadi? Kemungkinan : keluarga pasti merasa tidak nyaman kan karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi sepenuhnya? Mungkin, keluarga bakal merasa,ukuran rumah dengan pertumbuhan anak2 sudah tidak sesuai. Keluarga akan merasa sempit dengan ukuran rumah tersebut. Lalu, apa yang terjadi? Sang ayah, sang kepala keluarga, kemungkinan besar akan memikirkan untuk pindah rumah bukan?

Walau deri segi emosional, sebenarnya para penghuni rumah tidak menginginkan untuk pindah rumah karena terlanjur nyaman, betah, dengan rumah mereka yang sekarang. Sudah terlalu banyak kebiasaaan-kebiasaan yang mereka lakukan di rumah itu. Sama seperti Ayah Radit yang sebenarnya ngga mau pindah.

Nah, perpindahan rumah ini. Radit umpamakan sama seperti putusnya sebuah hubungan. Yang juga gue umpamakan dengan kerenggangan sebuah persahabatan yang mampu mengurangi makna persahabatan itu sendiri.

Gue ngga bermaksud untuk menjadi sebuah pepatah, “habis manis sepah dibuang”bagi temen-temen deket gue, bahkan sahabat. Sejujurnya, gue pengen hubungan itu tetap seperti dulu. Masih sama, tapi terus berlanjut dengan kualitas yang makin dalam dengan friendship gue. But,everybody grow up. Dan sayangnya, ngga setiap orang dapat menerima dengan baik ‘perkembangan2’ itu. Sama seperti yang gue rasa dengan sahabat gue.

Atau bahkan, perubahan-perubahan kecil, perkembangan2 itu sama-sama membuat kita (sahabat) ngga lagi akur , lengket kayak dulu denga persepsi dalam beberapa hal yang membuat kita berbeda, dan akhirnya malas untuk menjalin lebih dalam atau jauh persahabatan itu.

Well, gue tahu, ngga ada yang abadi bahkan dengan persahabatan itu. Gue tahu dan sadar, suatu saat gue pasti kehilangan mereka (sahabat). Entah gue yang pergi atau mereka yang pergi dari gue. Tapi setidaknya, untuk saat ini, gue ingin terus menghargai setiap detik kebersamaan gue dnegan mereka. Gue ingin menjadi seseorang yang berarti dna bermanfaat bagi mereka. The same way as they meant for me.

Setidaknya, gue ingin membuat kenangan berharga, yang membuat gue ngga lupa . that we EVER had a great friendship. That we EVER being a bestfriend.



Jumat, 03 Desember 2010

AKU, HATI, LOGIKA, dan CINTA (bukan puisi)



.....
dan ku pasrahkan hati ini pada waktu.
Aku tak memaksa, percayalah...
Aku hanya meminta kepastian pada waktu
Tentang harapan, impian, dan kenyataan
Tak bolehkah aku sedikit mengharap waktu akan membocorkan rahasia hidup dan hati ini ?

Aku ingin pergi, percayalah,
tapi kenapa hati masih menolak? Padahal, logika sudah memerintah. Karena otak ini cukup tahu, resiko apa yang akan diterima jika memaksa untuk bertahan.

Bertahan
Sesungguhnya, hati sangat ingin setia dan bertahan.
Tapi, bagaimana jika kenyataan memaksa hati untuk pergi ?
Sanggupkan hati ini pergi demi menghindari sakit yang akan membayangi?

Kata HATI pada CINTA :

Kalo boleh aku jujur.....
Aku tidak ingin pergi
Tapi , aku pun tak ingin terus-terusan sakit cinta .....
Tolong, bantulah aku CINTA , supaya aku bisa pergi darimu kali ini, melepaskan perasaan ini sepenuhnya padamu. Melupakan, berpaling.
Sekali lagi.
Sanggupkah aku ?

Kata LOGIKA pada CINTA :
Kenapa kamu menyiksaku seperti ini?
Menyiksa HATI ku yang baru memulai CINTA . Belum berjuang
Kenapa di saat HATI sudah berjuang untuk mencari pintu yang lain,
yang hati temukan malah kamu (CINTA) ?
Seseorang, sebuah hati yang tak boleh dimiliki oleh yang lain lagi. Karena ku lihat, hatimu sudah berpasang

Di saat, HATI masih berbahagia, memupuk kembali kepingan mimpi dan harapan itu
Kenapa CINTA malah langsung meniupnya kembali?
Membuatnya pergi tanpa jejak
Yang bisa ku lihat, hanyalah kesedihan yang mengiringi hembusan mimpi dan harapan yang pergi
Aku punya agama dan norma yang melarangku untuk berbohong
Tapi kali ini, aku membenarkan saja larangan itu
Aku bilang pada HATI bahwa aku tak mungkin menCINTAimu. Aku perintah HATI(kalau pada akhirnya yang kurasakan padamu memang CINTA) untuk berbohong, tentang perasaan ini . HATI ini. Mimpi. (juga) harapan.
betapa jiwa raga (Sebenarnya) sangat ingin bersamamu.
Tapi aku pun tak rela, jika HATI kembali terluka karenamu, CINTA
Maka, aku putuskan untuk menghindari mu kali ini. CINTA

Kata CINTA pada HATI dan LOGIKA :

Sesungguhnya HATI...
aku tak ingin menyakitimu, aku tak ingin membuatmu tersiksa. Tapi, inilah aku, hati....
aku tak berniat untuk menyakiti, tapi (memang) yang ku lakukan padamu adalah ini. Yang kuberikan padamu adalah ini. SAKIT .
betapa pun aku menyakitimu, kamu pasti sulit untuk pergi dariku.
dan, aku berterima kasih untuk apa yang kamu berikan pada aku (CINTA)

Sesungguhnya LOGIKA...
aku tahu pasti sangat sulit bagimu untuk menerima semua
kamu tak pernah bersalah, tapi kenapa kamu malah mendapatkan semua sakti itu?
Tapi, inilah aku (CINTA) . Semuanya tak akan pernah sampai dengan LOGIKA. Bahagia, sakit. Semuanya, tidak pernah masuk dengan LOGIKA.
Inilah aku (CINTA) kamu pasti akan merasakan, mengalami semua nya dengan ku (CINTA)

dan aku memohon padamu kali ini, untuk bisa jujur pada HATImu (saja) setidaknya, kalau apa yang kamu rasakan padaku adalah CINTA. Walau kamu memutuskan untuk berbohong pada yang lain, bahkan padaku.

Minggu, 28 November 2010

The 33rd JGTC 2010

Its a lot of fun that nite !

sebenernya, temen gue yang anak UI, Nabila, udah lamaaa banget promosiin acara ini ke gue dan temen-temen yang lain. Sekalian dia bantuin temen-temennya di FE yang kebagian 'jatah' untuk jualin tiket. Tapi, dulu gue belum tertarik dan masih setengah-setengah mau nonton karena kebayang gimana crowded nya di sana !
Tapi, malam minggu, semalam sebelum acaranya berlangsung. Saat hati lagi kacau dan gue linglung abis di rumah. Gue mencari hiburan. Tapi, gue ngga mau nonton atau jalan-jalan. Gue pengen sesuatu yang beda yang bakal membuat gue bener-bener lupa sama 'kehidupan'. Ngga sengaja, geu lihat timeline di twitter , Nabila dan Maya lagi ngomongin tentang rencana mereka ke JGTC. Dan tiba-tiba, secara mendadak, gue memutuskan untuk ikut nonton JGTC ! :D
alhasil, Nabila pun mencoba mencari tiket murah dari temennya. Dan alhamdulillah, gue dapet tiket yang 35 ribu. Bukan on the spot 45 ribu:)

Here some picture of JGTC @FE UI, 28 November 2010. Its start from 11 Am 'till 01.00 Am !

Dan gue, Nabila, Maya, serta Agus, bertahan dari sore sampai tengah malam itu demi nungguin Maliq D'essentials !
Ngga rugi deh nyelak-nyelak nyari celah untuk dapet tempat di depan. Karena Main Stage nya, Mandiri Stage malam itu, diisi oleh Mawar Merah tribute to Slank, dll, dan tentunya Maliq d'essentials sebagai penutup acara !



Lale, dan gue takjub setelah lama ngga pernah lihat Maliq d'essentials lagi.
Lale udah bermetamorfosis jadi cowok keren banget! ngga tipikal, ganteng imut nya anak SMA :)
ah, keren deh ! :D

Maliq D'essentials on white.
Sukses mengguncang mainstage JGTC 2010 tengah malam. Ngga mengecewakan sama sekali!


Dari kiri-kanan
Maya, Nabila, Agus, Marsya(Me)

:)


Sabtu, 27 November 2010

MAYBE....


.... 'GO' is the best.
sampai saatnya, gue bisa melupakan perasaan itu. Seenggaknya, sampai gue bisa lupa sama perasaan itu. Sampai perasaan itu tersamar dalam hati gue.

walau gue tahu apa konsekuensinya. bagaimana prakteknya begitu sulit (sama kayak praktek fisika) tapi , pasti selalu ada jalan keluarnya kan?

Kala kata Kencana , salah satu tokoh novel nya Sitta Karina : "Kalau matematika, ada rumusnya? Mengapa cinta tidak?"

Duu, gue setuju dengan kata-kata itu. Tapi, kali ini geu ngga se-pendapat.

Sesulit apa pun matematika, pasti ada rumus dan jalan keluarnya. Matematika menyelesaikannya pake logika dan juga firasat(kalo gue biasanya gitu juga :D ) Dan selalu terselesaikan kan selama apa pun itu?
Begitu pun dengan cinta, walau cinta ngga ada rumus kayak matematika. Tapi, masalah cinta juga harus diselesaikan dengan logika dan perasaan. Ngga melulu logika, atau perasaan :)

Jadi, sesulit apa pun masalah, pasti akan terselesaikan, selama apa pun masalah itu.

Cerita fiksi aja, pasti ada ending kan ? sebanyak apa pun serialnya.

Keputusan gue saat ini. Harus bisa gue realisasikan sebaik mungkin. Harus bisa sibuk. dan perhatian banyak teralih dengan kegiatan jadinya ngga melulu ingat dia .

Wish me luck guys,

dan, gue sangat bersyukur, punya temen2 deket, sahabat yang selalu ngedenger dan bisa nerima segala curhatan gue apa pun itu dan kapan pun.

:)

Can't Fight this feeling anymore


#np can’t Fight this feelin’ anymore - Glee Cast Version


Sebenernya, ada banyak hal yang penge gue sampein, sharing, Tapi saat ini, hati lagi kacau banget dan ga bisa mikir banyak (ngga bermaksud mellow atau galau!) . So, pengen nyampein 'hal-hal' itu lewat lagu ini aja ;)


And I'm listening to Glee cast Version (Ngga tahu penyanyi aslinya siapa! :D )

But, I love Finn (Cory Monteith) so much by this song ! ;)


I can’t fight this feeling any longer

And yet I’m still afraid to let it flow

What started out as friendship has grown stronger

I only wish I had the strength to let it show

And even as I wander I’m keeping you in sight

You’re a candle in the window on a cold dark winters night

And I’m getting closer than I ever thought I might

And I can’t fight this feeling anymore

I’ve forgotten what I started fighting for

It’s time to bring this ship into the shore

And throw away the oars Baby,

I can’t fight this feeling anymore

My life has been such a whirlwind since I saw you

I’ve been running round in circles in my mind

And it always seems that I’m following you, girl

‘Cause you take me to the places that alone

I’d never find And even as I wander I’m keeping you in sight

You’re a candle in the window on a cold dark winters night

And I’m getting closer than I ever thought I might

And I can’t fight this feeling anymore

I’ve forgotten what I started fighting for It’s time to bring this ship into the shore

And throw away the oars forever

‘Cause I can’t fight this feeling anymore

I’ve forgotten what I started fighting for

Even if I have to crawl upon the floor

Come crushing through your door Baby, I can’t fight this feeling anymore

Minggu, 21 November 2010

Just Friends(?)


"Just Friends"

There she goes again
The girl I'm in love with
It's cool we're just friends
We walk the halls at school
We know it's casual
It's cool we're just...

I don't wanna lead you on
No
The truth is I've grown fond
Yeah

Everyone knows it's meant to be
Falling in love, just you and me
'Til the end of time
'Til I'm on her mind
It'll happen
I've been making lots of plans
Like a picket fence and a rose garden
I'll just keep on dreaming
But it's cool cause we're just friends

Small talk on IM
Just one word sentences
It's cool we're just friends
And if I had my way
We would talk and talk all day
Yeah

Everyone knows it's meant to be
Falling in love, just you and me
'Til the end of time
'Til I'm on her mind
It'll happen
I've been making lots of plans
Like a picket fence and a rose garden
I'll just keep on dreaming
But it's cool cause we're just friends

Thinking about how
We're gonna say our vows
It's cool we're just friends
As she walks down the aisle
I see all my friends smile
Cause now we're more than friends

Everyone knows it's meant to be
Falling in love, just you and me
'Til the end of time
'Til I'm on her mind
It'll happen
We've been making lots of plans
Like a picket fence and a rose garden
I'll just keep on dreaming
Keep on thinking
Of when we used to be just friends

La la la la
La la la la
La la la la
When we used to be just friends
(when we used to be)
La la la la
La la la la (yeah)
La la la la (yeah)
When we used to be just friends

Sabtu, 20 November 2010

Cinta ada karena terbiasa (?)


KITA.

Memang belum lama bertemu dan kenal.
Tapi aku tahu, semua yang terjadi antara kita adalah bahagia.
Mungkin, itu definisi pertemuan (kita) hanya menurutku. Selain kebingungan.
Ya. Aku bingung ketika bertemu denganmu. lebih bingung lagi ketika sadar ada ruang di hati ini yang tersisa hanya untukmu. Lebih bingung lagi ketika aku sadar bahwa porsi hati ini semakin besar setiap harinya.

Ketika aku menemukan sedikit harapan dengan hubunganku denganmu. Ketika sedikit hati ini kembali terbuka akan hati lain. Ketika kepercayaan ini kembali muncul kalau bahagia akan kutemui denganmu. Saat itu pula, harus ku hadapi kenyataan. Bahwa kita bertemu bukan untuk bersama. Setidaknya untuk saat ini.

Because you have a girl to be loved and loved you. Deeply.

Dan aku tidak berniat untuk merusak. Karena aku cukup sadar diri, bahwa aku tidak mungkin sanggup untuk dapat mencuri hatimu darinya. Tali diantara kalian terlalu tebal, kokoh untuk dapat dihancurkan oleh aku, yang baru kamu kenal. Waktu perkenalanmu dengannya, sangat jauh lebih lama dibanding dengan diriku. walau orang bilang waktu tidak dapat menentukan kualitas pertemanan atau bahkan percintaan orang. Tapi aku yakin, itu tidak berlaku untuk KITA.

Awalnya, aku merasa rasa ini terlalu menggebu. dan menganggapnya wajar. Rasa ini pun pasti akan berkurang dengan seiring waktu.
Kenyataannya memang benar. Tapi, bukan karena porsi di hatimu berkurang. Porsi itu tetap, ku rasa, malah bertambah. Sekalipun rasa ingin bersamamu berkurang.

Hanya keinginan mendapatkan hatimu itu yang berkurang. Bukan bersamamu. Bukan untuk pergi darimu.
Aku lebih pada mengikhlaskan hati untuk melihatmu bersama dengannya. Bukan denganku.
Tapi, hati ini masih untukmu. entah sampai kapan.
Mungkin sampai saatnya aku bisa menemukan orang yang dapat menggantimu.
Tapi, kenapa aku malah takut? Takut orang itu tak dapat menggantikanmu.
Paranoid.

Ruang di hati ini.
Masih untukmu. Hingga sekarang.

melepaskan perasaanku pdamu sepenuhnya ini bukan karena aku tidak mampu. Tapi karena hati masih menolak untuk melupamu.
Tapi aku yakin, saat itu pasti bisa kuhadapi.
Melepasmu.

Maaf, karena sepertinya hatiku sudah memilih untuk berpura-pura.
berpura untuk tidak mencintaimu dari teman-teman dan juga dirimu. Tapi aku yakin, sikap itu tidak terealisasi sepenuhnya. Karena mataku masih menatapmu berbeda dari yang lain. Mata. Gerak-gerik . Perhatian ini masih tidak bisa dibohongi. Betapa aku menyisakan ruang di hati ini untukmu.
Pretending.

Orang bilang : cinta itu karena terbiasa.
Kalau aku dan kamu terbiasa. Apakah mungkin kita bersama?
And my deep heart says : NO

Karena semakin aku terbiasa dengan kamu. Semakin aku tahu, bahwa kualitas hubungan kita hanya akan s'lalu begini.


Jumat, 29 Oktober 2010

Galau (lagi)

¤ 'Merebut' milik orang lain itu nggak boleh. Berusaha untuk merebutnya aja nggak bkal pernah berguna. Yang ada, hanya membahayakan diri sendiri pada akhirnya
¤ Ada saatnya dimana kita harus melepaskan seseorang. Setulus apa pun perasaan yang kita punya
¤The main problem is : my feeling. Everything gonna be okay, right, without it
¤ Pengen mnyenangkan hati ini. Boleh nggak 'lebih' egois lagi? Tapi di sisi lain pun, gue nggak mau pengen hati lain tersakiti karena ego gue semata ¤
~ Cuma mau sedikit kebahagiaan untuk hati ini. Tapi kenapa ketika pintu itu ada, malah terkunci? Masa pintu itu harus didobrak? ~

Selasa, 26 Oktober 2010

What I Feel


I got the quotes From The Love Stories' tweet :

It's really hard to make a decision when u're too tired to hold on, but too in love to let go.

by : Tirza Roemokoy

Rabu, 20 Oktober 2010

Crush



I hung up the phone tonight
Something happened for the first time
Deep inside it was a rush, what a rush

Cause the possibility
That you would ever feel the same way
About me, just too much, just too much

Why do I keep running from the truth?
All I ever think about is you
You got me hypnotized, so mesmerized
And I just got to know


Do you ever think when you're all alone
All that we can be, where this thing can go?
Am I crazy or falling in love?
Is it really just another crush?

Do you catch a breath when I look at you?
Are you holding back like the way I do?
Cause I've tried and tried to walk away
But I know this crush ain?t going away-ay-ay
Going away-ay-ay

Has it ever crossed your mind
When we're hanging, spending time girl?
Are we just friends? Is there more? Is there more?

See it's a chance we've gotta take
Cause I believe that we can make this into
Something that will last, last forever, forever!

Sabtu, 16 Oktober 2010

Am I Wrong ?


Dear Gawd,
What I feel, just ...
HIM.

I want him so badly.
I miss him so badly now.

Why did I want you so badly ?
Is it caused that I won't have you ?
What a love, then !

Jumat, 15 Oktober 2010

Abby - Bagas

Sepotong cerita dari tokoh yang sedang gue buat ceritanya . Semoga projek yang ini kelarr ya Allah :)

The story :

Abby tahu, rasanya ia begitu munafik dengan hatinya sendiri. Mengingkari. Tapi sekaligus menginginkan perasaan indah itu terus hinggap dan tumbuh dengan sempurna di hatinya. Ia menikmati setiap detik dengan perasaan itu. Tapi, kenapa lama kelamaan ia malah seperti ingin membuang jauh saja perasaan itu? Supaya hatinya bisa tenang, damai saja seperti sediakala? Sebelum wajah Bagas yang terus menghantui pikirannya. Ia merasa nggak sanggup memendam perasaan ini lebih lama, lebih jauh, karena ia sadar, itu hanya membuat hatinya sakit lebih perih saja. Setulus apa pun perasaan yang ia simpan untuk cowok itu. Sedalam apapun perasaan yang ia rasa. Abby merasa tetap saja nggak berguna memelihara perasaan itu baik-baik. Perasaan itu hanya sepihak. Nggak akan terbalas. Bahkan tersampaikan pun mungkin tidak. Sehingga pada akhirnya, perasaan itu akan hancur juga kan? Nggak akan pernah tersirami perhatian manis Bagas. Nggak akan. Karena Bagas udah punya Kara disampingnya. Kara yang begitu sempurna, dirinya yang perempuan saja bisa merasakan kesempurnaan itu. Apalagi Bagas yang seorang cowok? Membayangkannya saja membuat hati Abby lelah sendiri. Ia terlalu pesimis untuk proyek hatinya yang satu ini.

**

Abby terkesiap sendiri begitu menyadarinya. Perasaannya, yang selama ini tersembunyi dengan ketakutannya akan persahabatan yang mungkin rusak. Tapi, ia merasa nelangsa sendiri dengan kemunafikannya itu.
Ia menyadari, ketika Bagas nggak berada disampingnya. Ia merasa seperti ada yang kurang di hatinya. Seperti ada yang hilang. Ia perlu melengkapi yang hilang itu. Dan, ketika Bagas disampingnya, kehilangan itu pun hilang. Terganti dengan kesempurnaan yang menghigapi jiwanya.
Seandainya saja cowok itu tahu. Mungkinkah perasaan sesak itu akan sedikit berkurang jika Bagas mengetahui isi hatinya? Ah, Abby rasa tidak. Sesak itu mungkin malah akan semakin menjadi jika cintanya bertepuk sebelah tangan. Tapi, bagaimana jika tidak?

**

Tanpa sadar, Abby malah memandangi wajah Bagas yang serius mengajarinya memetik gitar. Bukannya memerhatikan gerakan jemari cowok itu. Abby malah menikmati setiap lekuk wajah memesona karena aura yang tersimpan di dalamnya.
"By, kok elo bengong sih? Nggak asik yah ternyata belajar gitar?" kata Bagas pesimis.
Abby terkesiap. Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya . "Nggak kok, Gas. Seru kok. Makanya gue kelewat serius deh merhatiinnya. Kelihatan elo, gue malah bengong yah ?" Abby mencoba meyakinkan Bagas akan kebohongan yang ia ucapka.
Bagas berdecak. "Bisa aja lo ngelesnya!" ledek cowok itu sambil mencubit pipi Abby. "Ya udah, kalo lo merhatiin gue tadi. Elo coba dong main gitarnya." kata Bagas sambil menyerahkan gitar hitam ke Abby.
Abby melongo melihat gitar itu disodorkan padanya. Apa yang harus ia petik ? Dari tadi kan ia sama sekali nggak merhatiin Bagas? Akhirnya Abby malah cari cara supaya bise ngeles lebih jauh.
"Lo contohin lagi deh, Gas. Gue masih rada-rada bingung." cengir Abby sambil menatap penuh arti.
"Ya udah biarin, entar sambil gue ajarin," Bagas balik meyakinkan Abby.
Melihat gitar itu sudah begitu dekat dengannya. Abby tambah kalut. Tiba-tiba, ide licik menghampiri otaknya.
Tangan Abby bergerak mengambil gitar itu. Jarinya malah sudah menyentuh dawai gitar. Tapi kemudian, ia mendongakkan kepalanya. Lalu menggerakkan bola matana ke arah pintu masuk Base Camp Destiny. Seolah melihat kedatangan seseorang dari sana. "Halo Bang Riva!"
Begitu Abby berteriak memanggil nama itu. Bagas jadi ikutan menoleh karena mengira manajer mereka itu benar-benar datang siang hari. Padahal, itu hanya akal bulus Abby untuk mengalihkan sebentar perhatian Bagas supaya bisa kabur.
Dan ketika Bagas menyadari kalau Abby berbohong. Cewek itu sudah lenyap dari hadapannya. Samar-samar ia mendengar tawa cekikikan seorang cewek dari lantai atas.
Bagas geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Lalu, nggak sengaja cowok itu melihat BB Abby tergeletak di meja.
Tadinya, Bagas mengambil BB Abby karena ingin langsung menyerahkan ke pemiliknya. Tapi nggak sengaja, Bagas melihat layar smartphone itu menunjukkan BBM Abby dengan Abel. Dan saat itu pula, Bagas melotot melihat kalimat-kalimat percakapan yang tertera. Hatinya senang. Tapi juga resah.

Rosalia Abigail : Ngenes banget yah gue, Bel? Gue bahkan gg pnya kesempatan u/ ngasih tw Bagas ttg perasaan gue dengan kehadiran Kara. Gimana pun jga kan, gue nggak mau Kara sakit hati karena gue.

Abelia Manda : Yah.. iya jga sih ya. Klo lo jujur sma Bagas ttg perasaan lo. Pasti bkal ganggu hubungannya sma Kara lah. Gue bner2 buntu jga By, buat skrg. Tapi, lo sndiri maunya gmna ?

Rosalia Abigail : Gue pengennya ? Gue pngen Bagas sadar sma perasaan gue tnpa perlu gue blang ke dia lgsg.

Abelia Manda : Tanpa bilang lgsg ? Gimana caranya ?

Rosalia Abigail : Gmna aja, slalu ada jlan yg tak terduga kan ? ;)

Bagas bergumam dalam hati, Ya By, keinginan lo terkabul sekarang. Gue tahu tanpa lo bilang langsung. Dan gue pun juga sebenernya pengen ngucapin hal yang sama ke elo. Tapi, dengan Kara di samping gue sekarang. Apa yang harus gue perbuat ?

Ketika Hati Memilih


Ketika gue bangun pagi tadi. Gue merasa lebih tenang dari semalam. Dan, saat itu, ketika ngelihat photo dia HP yang gue 'curi' (semoga tuh cowok nggak tahu), gue sadar. Kalau hati gue lebih lapang kali ini.

What I just wanted to say was ;

People say : "Cinta tak harus memiliki"

Klise. Tapi kali ini, dia menunjukkan gue arti kalimat itu.

Sedalam apapun rasa suka, sayang, care, atau bahkan cinta yang gue punya. Setulus apa pun perasaan itu. Gue nggak punya kesempatan dan hak banyak untuk showed my feeling. Walapun emang, kalo mau ada pembelaan atas ego gue, gue bisa bilang, "Lho, mereka kan belom married? Janur kuning belom melengkung kan? Nggak salah dong gue kalo deketin tuh cowok?"
Tapi heyy !
Rasa suka dan care gue nggak ngalahin ego dan manusiawi. Mau gimanapun, gue cewek. Pacarnya juga cewek kan ? Gue juga ngertilah gimana rasa sakitnya kalo pacar gue direbut cewek lain. Di sela-sela hubungan yang LDR pula. Cobaan yang nggak gampang, dan gue nggak mau jadi salah satunya. Gimana pun juga, gue nggak mau cewek lain tersakiti karena perbuatan gue, kalo perbuatan itu masih bisa gue cegah. Cuma, kalo ternyata cowoknya suka sama gue juga tanpa gue usaha lebih . Bukan salah gue dong yah ? (Ahahaha, ngarep abis deh gue!)

Cinta Tak Harus Memiliki. Yah . Nggak harus memiliki , cha ! (Teriak sendiri)
Sepengen apa pun gue, dia lah yang menjadi sandaran gue, yang jadi tempat gue untuk sharing apa pun, partner in crime. Se-perfect apapun dia di mata gue kali ini. Sesadar apa pun gue kali ini, kalo dia lah cowok yang paling gue pengen dia ada di samping gue.
Karena ya, 'merebut' cowok yang udah jadi milik orang nggak bakal pernah terlihat baik. Sekalipun kalau hubungan mereka emang nggak baik lagi. Tapi kayaknya, ini nggak terjadi sama mereka deh. Hiks...

Yang bikin gue ngerasa lebih ngenes adalah : Karena menurut gue, my love's problem this time lebih menyakitkan daripada cinta bertepuk sebelah tangan . At least, kalo tuh cowok tahu perasaan gue. Gue masih bisa sedikit senang kan karena dia bisa ngerti dan tahu kan, akan arti perhatian gue selama ini ? Bukannya gue bermaksud ngebantu dia pamrih karena perasaan gue. Cuma, dalam hati kan pasti adalah sedikit perasaan melakukan itu karena gue sayang dia? Karena gue perduli dia? Jadi, gue melakukannya dengan sepenuh hati, tulus, malah bisa 'lebih' daripada yang orang lain lakuin buat dia. All just because I cared you , boys.

Gue nggak punya kesempatan untuk ngedeketin dia abis-abisan. Karena itu, sebenarnya gue udah 'nyuruh' hati gue sendiri untuk memilih :
Mau jadi cinta dalam hati selamanya aka CiDaHa . Atau, move on ?

Dan ummm, sepertinya hati gue sudah memilih. Berhubung gue masih menikmati feeling ini, sekalipun (lagi-lagi) gue tahu kalau kesempatan gue bisa bersama sama dia itu hampir nggak ada. Tapi yah, mau gimana lagi ? Otak gue yang berada di kepala pun bahkan nggak bisa menyuruh hati gue yang cuma di dada, yang berada di bawah kepala ini.
So, I really can't help my heart for this time.


Oke , finish !
Ber-mellow ria nya mau gue hentikan dulu untuk post ini.
Lanjut dengan cerita yang bakal gue post di next post

Dengan hati yang sudah bisa lebih lapang,
cHa = Marsya

^_^


Only One - Alexa Band

My eyes are painted red
The canvas of my soul,
Slowly breaking down,again
Today I heard the news
The stories getting old
When will we see the end?
Of the days, we bleed for what we need
To forgive, forget, move on
Cause we've got

(chorus)
One life to live
One love to give
One chance to keep from falling
One heart to break
One soul to take us
Not for sake us,
Only one
Only one

The writting's on the wall
Those who came before
Left pictures frozen still, in time
You say you want it all
But whose side you fighting for?
I sit and wonder why
There are nights, we sleep, while others they weep
With regret, repent, be strong
Cause we've got

(chorus)
One life to live
One love to give
One chance to keep from falling
One heart to break
One soul to take us
Not for sake us
Only One
Only One

Just you and I
Under one sky

(chorus)
One life to live
One love to give
One chance to keep from falling
One heart to break
One soul to take us
Not for sake us
Only One
Only One

-.-"

Arti cinta kali ini buat gue :

Bahagia tapi miris. Perjuangan. Pengorbanan. Membutuhkan. Teman baik. Munafik. Secret admirer.

Plumb - Cut


I'm not a stranger
No I am yours
With crippled anger
And tears that still drip sore

A fragile flame aged
Is misery
And when our hearts meet
I know you see

I do not want to be afraid
I do not want to die inside just to breathe in
I'm tired of feeling so numb
Relief exists I find it when
I am cut

I may seem crazy
Or painfully shy
And these scars wouldn't be so hidden
If you would just look me in the eye
I feel alone here and cold here
Though I don't want to die
But the only anesthetic that makes me feel anything kills inside

I do not want to be afraid
I do not want to die inside just to breathe in
I'm tired of feeling so numb
Relief exists I find it when
I am cut
Pain
I am not alone
I am not alone

I'm not a stranger
No I am yours
With crippled anger
And tears that still drip sore

But I do not want to be afraid
I do not want to die inside just to breathe in
I'm tired of feeling so numb
Relief exists I found it when
I was cut

Kamis, 14 Oktober 2010

Ikhlas

Ikhlas.

Ngedenger kata itu, pasti udah kebayang sulitnya gimana. Walau sebenernya pun kita tahu kalo hasil setelahnya itu lebih indah.

Beberapa kali, gue pernah dihadapin sama masalah berat (bukan cinta aja yah!) yang sebenernya bisa dihadapin kalo gue bisa ikhlas. Well, semengerti apa pun gue tahu, kalo ikhlas emang the best way dalam setiap masalah. Tapi, tetep aja prakteknya nggak semudah mengerti arti dan hasilnya sendiri. Karena, ilmu yang paling sulit dipahami dan dijalani memang ikhlas.

Dan hari ini setelah gue ber-YM! ria dengan temen gue, Ratih Febrina alias Dira. Gue dikasih pengertian lain tentang ikhlas dan hasilnya . She said, "Sesuatu yang diikhlasin tuh pasti ada balesanya."

Hfft, kali ini gue dihadapin sama love's problem yang mengharuskan gue untuk ikhlas. Ikhlas, kalau waktu yang gue punya sama dia, posisi dan arti gue buat dia cuma temen. Yah, temen. Nggak lebih.

Dan kata temen gue yang lain, cinta emang butuh pengorbanan dan perjuangan.
Iya juga sih, masa kita berharap dia bisa langsung jatuh cinta sama kita? Nggak seru juga sih.

Yah, niat gue, yang ada di otak gue sekarang, gue cuma pengen jadi temen yang baik buat dia. Semoga gue bisa, karena gue harus bisa.

UTS dua minggu lagi woyy !!

Dengan hati nggak tenang dan sesak,
cHa = Marsya

:)

Galau

"i want to be your best friend then, if your heart can't be mine"

Rabu, 13 Oktober 2010

YOU

" Really happy realize that world was beautiful , it caused many things, and you're the one of . Wish it'll be for a long time "

Selasa, 12 Oktober 2010

Weird Feeling


"It's like amazing to have those feeling came, just like you can see that the world on your side now. Just hope the beautiful moment will come. Althought I don't wanna try and hope too far. But you're on my mind now. And you're who makes my world bright and colorful."

Senin, 11 Oktober 2010

Empat Jam Saja





Senin yang sibuk, yang sebenernya gue nggak punya mata kuliah pada hari senin. Tapi, hari ini berbeda, karena gue harus ikut materi susulan praktikum untuk pre-test praktikum fisika semester 1. Kalo gue nggak ikut materi ini, gue nggak bisa ikut pre-test, dan yang artinya, gue nggak bisa ikut praktek fisika semester ini. Nggak banget deh . Semoga pre-test besok gue lulus (AMIN) :)

Setelah selesai materi susulan yang cuma satu jam. Gue pun langsung meluncur dari Grogol ke PIM pada jam 10 pagi menuju 11 siang itu. Demi ketemu sama My Best gue ( Titi ) , yang udah lumayan lama nggak ketemu setelah lulus SMA . Kangen-kangenan deh :)

Walau cuma nonton "Satu Jam Saja" , makan siang di KFC , photo-photo nggak jelas sampai di depan PIM, dan cuma bisa ketemu empat jam. Gue tetep senang . Seenggaknya, lebih baik ketemu daripada nggak sama sekali :)


Minggu, 10 Oktober 2010

Hati Melow-low-low-low

My thought of the day:

"Maybe I'm not the best. No proof for being that. I can only try to be the best. Just like 'em. God, just help to keep my heart clean"

Minggu, 26 September 2010

Happy Weekend


Bandar Jakarta views at night day,
always like this every night, crowded!








Apa itu? Ya ! Anak ikan hiu di dalam akuarium


Kerang Bambu.
Have u ever seen it before? I haven't. this is the first time and ew..... amused !


Lobster . hanya untuk dilihat tidak untuk dimakan.
Nanti kebayang harganya mulu lagi ;P





Minggu, 26 September 2010
Minggu pagi saya isi dengan mengerjakan tugas yang tertunda karena ospek yang menyita waktu belajar dan istirahat di weekdays. Tugas fisika dasar dan persamaan linear yang soalnya nggak seberapa tapi sukses bikin langsung pusing di pagi hari.
Kalau nggak ingat apa tujuan dan keinginan saya ‘maksa’ langsung kuliah tahun ini walaupun di swasta. mungkin saya lebih memilih menonton DVD baru yang masih nganggur belum ditonton di rumah. Tapi tidak, saya tahu kalau perbuatan itu nggak mencerminkan sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang sudah saya tunda beberapa hari ini.
Kalau nggak ingat siang sampai malamnya saya akan jalan-jalan dengan keluarga :) mungkin saya akan memilih tidur, membuat mata ini sedikit rileks. tapi saya pikir, saya lebih butuh udara segar dibanding udara AC kamar yang selama ini menemani saya beristirahat di kamar.
Dan jadilah, dari sore sampai malam, saya dan keluarga berada di Ancol. menikmati sejenak udara sore hari dan melihat pemandangan Ancol sore hari. Eww… ilfeel deh lihat air laut yang jadi hitam ! Bener-bener deh pantai Ancol udah nggak indah nya lagi !
Malam harinya, menyantap seafood di Bandara Jakarta. Love it sooo muchh !!!!!!!! :D
Have you enjoy Ur weekends?
I have ! :))